Bukan tentang siapa yang menyakiti, atau siapa yang tersakiti. Tetapi, tentang pentingnya menjaga hati
seseorang, dengan tidak memainkan perasaannya.

Selama hidupnya, tatapan Naya hanya tertuju pada buku, tidak peduli pada pandangan orang sekitar, tidak
peduli pada tatapan kagum lawan jenis. Sikap dingin dan cuek-nya justru menjadi nilai tambah bagi Damar,
murid baru bermata coklat yang menyihir Naya keluar dari dunianya.

Awalnya, Damar mendekati Naya dengan agenda tersembunyi, namun ketika hubungan mereka semakin dekat
dan Damar mengungkapkan perasaannya, Naya justru berlari menjauh tanpa peduli. Dan segalanya menjadi
lebih rumit.